Tempat Tinggal Jin, Setan dan Iblis Menurut Islam
"Di kebun-kebun itu ada penghuninya, maka jika salah seorang di antara kalian hendak membuang hajat, katakanlah,'Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan lelaki dan setan perempuan."' (HR Ahmad)
Al-Hasyusy berarti 'bayangan' dan tempat-tempat membuang hajat besar dan kecil. Kata tunggal hasyusy adalah hasy yang arti asalnya adalah 'kebun', hal itu karena mereka sering membuang hajat besar mereka di sana. Adapun al-Hubuts wa al-khabaits adalah setan laki-laki dan perempuan.
Jin juga tinggal di lembah-lembah dan padang-padang pasir. Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa lembah-lembah itu merupakan habitat tempat jin. Mereka pada umumnya tinggal di lembah-lembah dan hanya sedikit yang tinggal di atas dataran tinggi. Manusia mengatakan, "Aku berlindung kepada pemimpin lembah ini dari kejahatan para jin yang bodoh. Ketika jin melihat bahwa manusia berlindung kepada jin, maka bertambahlah kesombongan mereka."
Jin juga tinggal di air. Jabir bin Abdillah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
"Sesunggulanya iblis membangun istananya di atas permukaan air, kemudian ia mengutus pasukan detasemennya." Jin juga tinggal di hidung, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah bersabda,
"Jika salah seorang dari kalian bangun dari tidur Mau berwudhu, maka hendaklah ia membersihkan hidungnya tiga kali karena setan menginap di dalam Gubang) hidungnya." Berkata al-Hafizh ibnu Hajar dalam bukunya al-Fath, "Zhahir 'yang tampak' dalam hadits ini berarti bahwa hal itu terjadi pada setiap orang yang tidur, dapat pula berarti hal itu terjadi pada orang yang mempersenjatai dirinya dari setan dengan zikir."
Jin juga tinggal di tempat yang rusak, usang, dan di kuburan-kuburan. Orang-orang sufi sering menyebut tempat itu masyahid 'tempat pemandangan', terutama yang dijadikan tempat perayaan hari-hari raya dan tempat i'tikaf. Hal itu merupakan medium kepada syirik yang mereka dakwahkan.
Di sana mereka menipu orang-orang yang dungu dan bodoh dengan berbagai bantuan yang mereka sangka sebagai sifat yang pengasih. Orang lainnya mengira hal itu sebagai berkah dari wali., padahal sebenar-nya hal itu merupakan tipu muslihat setan yang kebetulan cocok dengan takdir Allah seperti kesembuhan-untuk menguji mereka.
Jin juga tinggal di dalam patung-patung dan barang-barang ajaib. Sebagaimana diucapkan oleh Ibnu Hatim ketika menafsirkan firman Allah swt.,
Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat 117
اِنۡ يَّدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِهٖۤ اِلَّاۤ اِنٰـثًـا ۚ وَاِنۡ يَّدۡعُوۡنَ اِلَّا شَيۡـطٰنًا مَّرِيۡدًا