3 Cara Kerja Tukang Sihir dilansir dari Kitab ash-Shaarimul Battar

3 Cara Kerja Tukang Sihir dilansir dari Kitab ash-Shaarimul Battar


Sebagaimana sihir ini terjadi pada pria, sihir ini pun terjadi pada wanita.
Berikut ini 3 cara kerja tukang sihir yang diterjemahkan dari kitab ash-Shaarimul Battar karya syaikh Wahid Abdussalam Bali:

1. Rabth al-Man'I

Rabth al-Man'I (Ikatan penghalang) : korban wanita yg disihir dibuat agar kakinya selalu tertutup menyatu antara satu dgn yg lainnya.

2. Rabth at-Taballud

Rabth at-Taballud (Ikatan kebodohan/kebingungan/penjajahan) : Jin suruhan dukun diperintah utk bersarang di pusat syaraf yg menerima rangsangan di otak.

3. Rabth an-Nazhiif

Rabth an-Nazhiif (Ikatan Pendarahan) : Korban biasa dibuat haid seketika sihir ini hampir sama dgn sihir nazhaf, perbedaannya hanya pada wktunya saja...

Pengobatan Dengan Ruqyah Syar'iyah :

Cara Pertama: Ruqyahlah dgn ayat2 ruqyah, apabila jin pesuruh yg tolol itu berbicara tanyakan dimana tmpat sihir itu ditanam, lalu keluarkan sihirnya, jika terikat, potong ikatannya lalu bakar, suruh jin itu keluar, apabila jin enggan berbicara maka pakailah cara syar'I yg lain.

Cara kedua: baca ayat2 ini sesering mungkin di atas air, lalu minumkan dan pakai utk mandi beberapa hari, insya Allah sihir akan hancur :
Yunus ayat 81-82, al-A'raaf ayat 117-122, Thoha: 69, Al-Baqoroh :102

Cara ketiga:
Sediakan 7 helai daun sidr (bidara) yg msh hijau, tumbuk dgn baik antara 2 batu lalu letakkan di bejana yg berisi air lalu bacakan ayat kursi dan ayat2 pelindung (al-falaq annas)
Lalu suruh orang yg trkena sihir utk meminum dan mandi dgn air tsb beberapa hari dan JANGAN DICAMPUR/DITAMBAH DGN AIR YG LAIN...
JANGAN DIPANASKAN DI ATAS API, dan JANGAN DITARUH DI TEMPAT NAJIS...insya Allah sihir akan hancur luluh lantah pada siraman pertama saat mandi.
Cara keempat: bacalah salah satu ayat di surat al-Furqon (ayat 23) di telinga si korban 100 kali atau lebih...
Wallaahu khairul musta'an..
3 Cara Kerja Tukang Sihir dilansir dari Kitab ash-Shaarimul Battar
"Jika engkau telah menguasai musuhmu, maafkanlah mereka, karena perbuatan itu adalah syukur kepada keberhasilan yang telah kau peroleh." Ali bin Abi Tholib Rhodhiyallahu Anhu.

"Jangan menganggap diamnya seseorang sebagai sikap sombongnya, bisa jadi dia sedang sibuk bertengkar dengan dirinya sendiri". – Ali bin Abi Thalib Rhodiyallahu Anhu.

Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat ke-65

وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya:

65. Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.


Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal dan bertanya kepadanya tentang suatu perkara, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari” (HR. Muslim).


Sementara itu, dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi ﷺ Muhammad bersabda sebagai berikut ini:  

من أتى عرافا أو كاهنا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد 

"Barangsiapa mengunjungi seorang arraaf atau peramal (dukun) dan percaya pada apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad (Alquran)." (Hadits sahih diriwayatkan Imam Ahmad) 


Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat ke-48

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisa’: 48)


Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad ﷺ bersabda sebagai berikut ini:  

اجتنبوا السبع المو بقات: الشرك بالله والسحر..."Jauhilah tujuh hal yang membinasakan (dosa besar): menyekutukan Allah, dan sihir... (HR Muslim).   


Sumber: Praktisi Ruqyah Syar'iyyah