Disana Tidak Ada Kata Ulang Atau Kesempatan Kedua

Disana Tidak Ada Kata Ulang Atau Kesempatan Kedua

Salah satu buah manis dari Iman adalah tumbuhnya keberanian dan anthusiasme untuk hidup dalam jiwa seorang Muslim. Ia pahami bahwa hidup ini adalah kehidupan untuk hidup yang maha hidup. Hingga ia akan segera meninggalkan hal-hal yang tidak penting dan samasekali tidak berhubungan dengan masa depan Akhiratnya.

Ia tidak pernah merasa terancam atas segala sesuatu di bumi ini, ia lebih tertarik untuk waspada dan menyikapi secara dini hal-hal yang akan membahayakan dirinya di akhirat nanti, hingga kehidupan di dunianya lepas dari kekhawatiran dan senantiasa bahagia.


Dari pemikiran ini, kita akan memulai terbang kedalam sebuah nuansa, sebuah masa yang harus segera kita sikapi dengan kedewasaan, karena itulah masa depan yang sesungguhnya; Akhirat.

Seiring detak-detak sayup yang terdengar di belantara dada,

Sejalan dengan lintasan obsesi yang berkecamuk di jiwa,

Ditempat kita terduduk diheningnya malam,

Atau berjalan diantara cahaya siang,

Mengatur langkah dan tujuan,

Berencana, berupaya

Dan berhayal tentang

Satu masa pengharapan

Dan keindahan-keindahan…

Ada hal yang begitu saja terlupa

Tentang sebuah jembatan rahasia..

Jembatan yang pasti dilalui semua manusia,

Jembatan yang menjadi penghubung kehidupan dunia

Kepada kehidupan di negeri lain yang kekal selamanya..

Aduhai, jembatan kematian.. di seberang sana ada kehidupan

Kehidupan sesungguhnya, disanalah kehidupan sesungguhnya dimulai.

Hari-hari panjang penantian akan digelar, hari mahsyar yang dahsyat, hari hisab yang menggetarkan dan hari lain yang abadi berkekalan...

Ada berbagai peristiwa besar disana, apakah hal yang membuat kita lupa, disana tidak ada kata ulang atau kesempatan-kesempatan.

Bahkan tidak ada lagi kematian.

Sering kita merasa nyaman dan aman dari jembatan kematian ini, padahal ancaman kematian itu adalah kepastian yang tidak bisa dibantah atau dicegah. Kematian laksana sebuah peluru yang mengintai, ia telah dikirim dari kemaha sempurnaan takdir yang berlaku bagi setiap mahluk yang bernyawa.


Peluru kematian itu terus mendekat dan akan mengenai kita kapan saja. Membawa kita kepada pengadilan-Nya.

“Akhirat adalah sebuah lukisan masa depan yang sesungguhnya”.

Dengan menyimpan fokus ini di jiwa kita, maka insya Allah kesadaran akan pentingnya management kematian muncul. Karena keseluruhan hidup ini tak lain adalah sebuah perjalanan menuju jembatan tersebut, jembatan yang akan menghubungkan kita kepada hari yang abadi yang teramat pasti.


Marilah kawan, jangan terjebak disatu situasi.

Mari kita ingatkan diri kita, agar senantiasa ingat bahwa peluru itu sedang mengintai dari jarak yang telah ditentukan, setiap saat setiap waktu. Saat kita teringat ataupun lupa.


Selagi engkau masih dipercaya untuk kembali terbangun dipagi tadi, dan hidup di hari ini, maka gunakanlah. Itu adalah kesempatan berharga untukmu.

Jangan lalai kawan..

Jangan sering terdiam hanya oleh hal-hal fana.

Jangan engkau menukar ketenangan sesaat, dengan kegelisahan abadi

Membeli tawa tawa sesaat, dan menjual kebahagiaan abadi

Menukar kesenangan sesaat di Dunia.

Dengan tangisan abadi diakhirat.