4 Gaya Kepemimpinan dalam Suatu Organisasi Menurut Ludlow dan Panton

Empat Gaya Kepemimpinan


Adapun gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi, maka komunikasi antarpribadi yaitu manajer dan bawahan (karyawan) harus tetap terjaga dengan baik. Menurut Ludlow dan Panton, terdapat empat gaya kepemimpinan (leadershhip style) yang dapat diterapkan dalam situasi dan kondisi yang juga berbeda, antara lain: pengarahan (directing, pembekalan (coaching), dukungan (supproting), dan pendelegasian (delegating).

Pengarahan

Gaya kepemimpinan pengarahan (directing) tepat digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menjalankan suatu tugas tertentu. Di samping itu, tugas pekerjaan yang harus diselesaikan juga cenderung kempleks dan rumit. oleh karena itu, seorang manajer  harus mampu menjelaskan sejelas mungkin dan rinci tentang apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, dan kapan pekerjaan tersebut harus dapat diselesaikan.

Pembekalan

Gaya kepemimpinan pembekalan (coaching) tepat digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan telah memiliki pengalam yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan. di samping itu, para karyawan memiliki motivasi yang cukup tinggi dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. dalam hal ini, seorang manajer perlu juga memberikan penjelasan seperlunya terhadap tugas dan pekerjaan yang belum dipahami dengan baik oleh para karyawan.


Dukungan

Gaya kepemimpinan dukungan (supporting) tepa digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang baik dan seorang manajer. dalam hal ini, seorang manajer lebih banyak terlibat dalam berbagai keputusan kerja dan memperoleh berbagai masukan atau saran-saran dari karyawan yang sangat berharga bagi peningkatan prestasi kerja.

Pendelegasian

Gaya kepemimpinan pendelegasian (delegating) tepat digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga mereka layak untuk menerima pendelegasian tugas dari seorang manajer. meskipun telah mendelegasikan sebagai tugas pekerjaannya, seorang manajer juga harus tetap melakukan pemantauan (monitoring) atas kinerja para karyawan, untuk memastikan bahwa mereka tetap berada pada jalur sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.