Kehidupan Sosial Cepat atau Lambat, Selalu Mengalami Perubahan

Kehidupan sosial cepat atau lambat, selalu mengalami perubahan dan perkembangan  dalam berbagai sektor kehidupan, sebagai akibat dari pembangunan nasional. Perubahan tersebut menimbulkan pula berbagai tuntutan baru dalam berbagai aspek kehidupan termasuk kebutuhan akan adanya tenaga pembangunan yang lebih berpengetahuan dan berketerampilan guna memperlancar pembangunan nasional. (Hasan Walinomo, 1985). Hal ini berarti bahwa pelaksanaan pembangunan nasional membawa tuntutan yang besar dari sistem pendidikan yang mengakibatkan keharusan isi pendidikan diperbaiki terus menerus, sehingga mampu melayani kebutuhan masyarakat dan sanggup mengikuti tututan zaman.

Secara orientasi, pendidikan menghendaki kejelasan wawasan masa lalu, kebutuhan mendesak masa kini dan harapan objektif masa depan.  Secara khusus, pembicaraan orientasi pendidikan nasional perlu memperhatikan garis-garis besar kebijakan pendidikan yaitu : Pendidikan pada prinsipnya ditujukan terutama untuk pengembangan sumber daya manusia sebagai modal untuk mencapai tujuan-tujuan nasional dan pengembangan masyarakat. (Prisma, Pebruari 1996).

Pendidikan di samping bertugas  memberi peluang untuk pemilikan, bahkan penguasaan ilmu pengetahuan, juga pendidikan tidak boleh mengabaikan tugasnya untuk membangun diri pribadi sebagai penanggung eksistensinya sebagai manusia.  Manusia sebagaimana adanya yang sejati adalah hasil perkembangan yang juga dipengaruhi pendidikan. Dalam konteks ini pendidikan sebagai determinan lebih ditujukan pada pemantapan kesejatian diri pribadi sebagai pusat orientasi.  Pada pusat inilah terdapat fungsi cita-cita-karsa yang manifestasinya, baik langsung maupun tidak langsung, berkaitan dengan kesadaran nilai-nilai diri pribadi yang bersangkutan.
Pesantren sebagai salah satu sarana pendidikan yang telah melembaga di tanah air Indonesia, telah menampakkan peran aktifnya di dalam masyarakat, terutama dalam membentuk manusia yang berakhlak dan berbudi pekerti mulia. Literatur yang dipergunakan seharusnya mempunyai kemapanan bagi usaha pencapaian cita-cita pendidikan itu sendiri.